Get me outta here!

Monday, April 27, 2020

Bazar Ramadhan Janganlah Daku Kau Tinggalkan..


Ini adalah tahun yang paling menyesakan dalam hidupku, dalam sejarah indonesia bahkan diseluruh penjuru dunia, tak ada lagi yang namanya bazar ramadhan di kota yang sangat aku cintai ini, kota dimana tempat aku mencari nafkah dan rezeki untuk keluargaku, Corono telah merenggut semuanya, corona telah merenggut kebahagian kami, bulan suci yang sangat kami nanti nantikan cuma 1 kali dalam setahun, kini tak ubahnya kota ini menjadi kota mati, sepi seperti tak berpenghuni,  biasanya tahun tahun sebelumnya masih kunikmati bazar ramadahan, riuh rendah suara orang yang menjualkan takjil dan perbukaan, indahnya bulan suci ramadhan yang juga membuka pintu rezeki bagi mereka yang bertungkus lumus menjajakan dagangan distand stand yang telah disediakan oleh panitia bazar ramadhan, kini itu semua sudah tidak kuetmui lagi bazar ramadahanku.....

Foto : Kegiatan Bazar Ramadhan Mega Legenda Batam Tahun Lalu.

Bazar Ramadhan Janganlah Daku Kau Tinggalkan..

Virus Corono ( COVID19)


Corono begitu dahsyat nya dia menyapa, belum ada sejarahnya " MESJID DITUTUP" , baru kali inilah terjadi,  mulai dari zaman nenek moyang, inilah baru pertama kalinya terjadi dimuka bumi Allah ta'alla ini mesjid ditutup untuk memutus mata rantai Virus yang konon katanya bisa menyerang  umat manusia secara membabi buta dan berjamaah, terkadang kuberpikir, apakah ini teguran dari yang maha kuasa, atau ujian dari beliau untuk umatnya, ?? entahlah....

mesjid tutup


Sebagai manusia biasa aku hanya bisa berharap semoga ini cepat reda, dan kembali seperti sediakala, terkadang hati ini iba, Ramadhan yang kurindukan tak seindah tahun tahun yang lalu, karena bagiku bulan suci merupakan bulan yang penuh ampunan, bulan dimana akan ada satu malam yang sangat ditunggu tunggu oleh umat muslim diseluruh dunia, yaitu malam lailatul qadar, malam ajaib dimana seluruh mahkluk yang bernyawa,bersujud dan bertasbih, menyembah kepada sang pencipta Tuhan seru sekalian alam, memuja dan memuji akan kebesarannya

Doa dan Harapanku..


Ramadhanku, aku tau engkau juga bersedih dengan kisah ini, biasanya kedatanganmu paling sangat sangat dinanti, namun kali ini kecerianmu tidak lagi kutemui, senyummu begitu hambar kurasakan, entah mungkin engkau juga merasakan kesedihan kami diatas muka bumi ini. sehingga engkau datang tidak ceria seperti dulu lagi.

Doa dan Harapanku..

Semoga ini cepat berlalu,,

0 komentar:

Post a Comment